Glitter Words
[Glitterfy.com - *Glitter Words*]
Glitter Words
[Glitterfy.com - *Glitter Words*]
Glitter Words
[Glitterfy.com - *Glitter Words*]

15 October 2013

Jangan Katakan Rindu !!

Entah, harus darimana aku memulainya. Risauku terus menghampiriku yang tiada hentinya dapatku hindari. Sudah cukup lama aku melupakanmu dari segala pelbagai peristiwa tentangmu. Sungguh bangga hati ini ketika kita berjalan sendiri – sendiri. Awalnya manis dan kurasa itu cukup manis untukku. Ketika sosokmu telah benar – benar menghilang, kini hadir seorang yang sungguh teramat mirip dengan sosokmu sama persis sikap dan kelahiranmu. Otakku kembali ku putar, merenungkan semua peristiwa. Semua berjalan terasa manis sungguh manis. Ku pikir aku siap membuka hatiku padanya. Dan ku pikir ia tak sama denganmu. Namun, kenyataan itu bertolak belakang.
Perjuanganku masih terus berangsur – angsur, segalanya memang tak mudah dan begitu saja terabaikan. Dan semua itu adalah proses panjangku yang harus melibatkan hati kecilku yang tercabik – cabik tanpa luka berdarah. Sebenarnya ini tak mudah bagiku untuk aku lakukan. Namun, apa dayaku untuk memperjuangkan ini semua? Kau begitu mudahnya pergi meninggalkan hasrat yang makin mendalam. Disaat hasrat itu tumbuh menjadi bagian yang terpenting dengan mudahnya kamu buang begitu saja. Kamu bagian terkecil dan terpenting dari peristiwa ini. Hampir setiap hari sosokmu dapat ku temui, itu sangat sakit untukku. Kamu sungguh berbeda dan tak lagi sama seperti dahulu kala.
Dari hari ke hari aku harus melihat sosokmu di tempat ini. Mungkin, kamu tidak menghiraukan aku dari sudut pandangmu. Apa kamu bangga bisa membuat perubahan – perubahan yang begitu manis untukku? Kamu mungkin tak akan pernah mengenal dan menganggapku pernah mengisi hari – harimu. Tersenyum dalam luka itu sungguh merupakan tantangan terhebatku. Mungkin, aku berjuang sendiri selama setahun denganmu? Kamu pun masih merasa have fun sampai hari ini. Salahkah aku masih menyimpan perasaan itu? Walau aku tahu, dirimu dan diriku tak akan mungkin bersatu.
Ragaku yang begitu rapuh melihatmu bersama dengan yang lain. Aku tahu ragaku tak sekuat ragamu. KENAPA KITA HARUS DIPERTEMUKAN ? Walau akhirnya rasa sakit dan cinta itu harus kembali hadir. Disaat semua sudah memiliki kehidupan sendiri – sendiri. Kamu berbeda dari yang lain, sosokmu sederhana sekali, sungguh sulit mempelajari sosokmu tapi kenapa kamu memberikan misteri – misteri termanis sepanjang hari – hariku ? Kenapa kamu selalu membuat hatiku semakin tak ingin melepaskanmu ? Ataukah aku yang terlalu berharap kepadamu?
Setiap dentang – dentang dinginnya malam, selalu terlintas wajahmu yang begitu tampan seperti artistokrat. Padahal parasmu itu tidak setampan Kevin Apprilio, dan kamu itu bukan gambaran seniman lukisan kelas atas. Sadarkah kamu? Aku jalani semua penuh dengan pertanyaan tentangmu. Pertanyaan yang begitu banyak menyiksaku. Sadisnya kau menelantarkan diriku. Perasaanku memang sedalam ini, apakah kau mengerti dan mengetahuinya? TIDAK !! KAMU TIDAK AKAN MENGERTI PERASAANKU SAMPAI SAAT INI. KAMU HANYA MEMIKIRKAN “DIA” YANG SUDAH MELEKAT DIHATIMU. AKU TIDAK PERNAH SPECIAL DIMATAMU. AKU INI SAMPAH YANG HARUS DIBUANG DARI HADAPANMU.
Sungguh MENYAKITKAN, keberadaanku pun sama sekali tak kamu akui. Rasa special yang dulu kamu ciptakan denganku pun kamu buang ke tengah pantai. Byurrrr! Hahahahaha. Nampaknya semua usahaku tak ada artinya dimatamu. Seringkali kamu memandang sebelah matamu saja. Sosokmu hadir ditengah – tengah malam launching novel perdanaku. Dimana waktu yang tepat dan special itu seharusnya untukku lebih terasa indah.
Di sini benar – benar kutemukan peristiwa yang sangat aneh. Kamu hadir dan mengendalikan segala sudut pandangku. Kamu tersenyum dengan sesuka hatimu. Aku tak akan terjerat lagi dalam permainan hasratmu. Sudah cukup bagiku peristiwa ini, pesan singkat yang kamu kirimkan itu hanyalah isyaratmu untuk mengelabuhi aku. Ya ya ya, aku mengerti kamu sudah dengannya. Namun, senyumanku, kekagumanku, sapaku, dan hasrat ini masih teruntukmu. Aku dan kamu tersenyum di suatu sudut penjuru tertentu, sederhana sekali semua kemasan ini. Terabaikan dan selalu terabaikan perasaan yang begitu mendalam dan mungkin, ini rasa rinduku yang tersebar dalam hasratku dan rasa suka padamu yang tak akan pernah mati.

No comments:

Post a Comment