Glitter Words
[Glitterfy.com - *Glitter Words*]
Glitter Words
[Glitterfy.com - *Glitter Words*]
Glitter Words
[Glitterfy.com - *Glitter Words*]

23 September 2018

CINTA PERTAMAKU SEGILA INI, MAS?!?

Seharusnya sih aku sadar jika kamu sudah main ngilang-ngilang gitu! Huft. Menyebalkan.

Hai, aku tahu kok puluhan hari kembali kita lewati. Hampir berkali-kali kita bertengkar masalah sepele. Kurasa sih kamu tetap tidak akan pernah bisa mencintaiku seperti rasa cinta tulusmu pada si dedek emes itu. Walaupun kamu selalu meyakinkan aku berkali-kali tentang perasaan sayangmu. Huhah! Sejujurnya aku penasaran, mengapa kamu mengambil hatiku untuk menuju halaman terindah? Kurasa juga waktu sejauh delapan tahun lalu itu, kamu gak akan mungkin masih mencintaiku. Ya! Seharusnya aku sadar dan paham apa yang harus kulakukan, yaitu MENINGGALKANMU.
Entah, hatiku masih sedalam ini mengharapkan kamu benar-benar tulus mencintaiku dan hanya aku satu-satunya menjadi orang teristimewamu. Kenyataan dan bukti saja sudah jelas, memang si dedek emes itu yang selalu kau prioritaskan! Karena TIDAK PERNAH ADA KITA di dalam kisah cintamu dan hatimu. Itu sih, yang terlihat jelas dari sudut pandang penilaianku.
Aku memang sangat mencintaimu sejak delapan tahun lamanya. Aku tidak akan pernah bisa mendapatkanmu. Meskipun seberapa kerasnya usahaku untuk selalu mengejar dan bertahan pada hubungan serumit ini. Tetap yang akan memenangkan hatimu itu si dedek emes. Lha, setiap kali kita teleponan juga si dedek emes itu selalu menghubungimu. Bahkan hatimu masih tetap ada untuknya. Berjuang sendirian itu sakit, Mas!
Yang aku butuhkan orang yang benar tulus, setia, dan sayang sama aku. Melihat segala macam kasusmu itu membuat hatiku semakin sakit, takut kehilangan kamu tapi aku sendiri mungkin tidak akan mampu bertahan. Sehebat inikah rasanya cinta pertama? Wahai engkau yang sedang mengisi hatiku dan menyetir pikiranku, aku ingin kau tahu bahwa aku sangat mencintaimu. Sebab, kau memang cinta pertamaku. Kau yang pertama kali membuat hatiku terbang lalu jatuh ke aspal duka. Tapi bukan kau yang pertama kalinya membuatku menangis, bangkit kembali.
Kisah cinta yang ingin kubuang jauh-jauh justru semakin melilitku. Jika memang kau serius pada ucapanmu, tolong tunjukkan bukan sekadar perjanjian manis atau rasa sayangmu yang tipu-tipu itu. Aku cukup diam, Mas. Mencintaimu dalam diam itu caraku menetralkan luka yang telah berlubang banyak. Ah, aku lelah mengais rindu dan mengadu keluhku pada diksi! Sudahlah! Waktu dua tahun lagi masih panjang dan kaupun tahu apa mauku tanpa aku harus menjelaskannya. Tolong jangan buat aku terbang yang bukan pada harapanku kembali!
Bagiku sudah cukup, kau meninggalkanku sekali pada titik tertinggimu itu dengan si manis yang pernah kau muliakan bersama dengan kerabat sedarah daging denganmu. Aku memang terpuruk lama saat mengetahui kau telah hidup bersama dengannya dulu. Mencoba ikhlas tetapi hati kecilku masih menyerukanmu sehingga aku tak pernah takut meninggalkanmu pada diamku. Terbiasa sih, mencintaimu namun kau tetap tak dapat mencintaiku. Seandainya aku mudah mengikatmu dulu, percuma! Masalah utama bersatu mungkin saja kau tidak akan menyetujui itu. 

Terima kasih, cinta pertamaku yang masih memikat sejauh ini. FNBA; si Mas cuek pencuri hatiku yang berbjbir sumbing. Maaf, aku terlalu cerewet di sini dan memiliki banyak kekurangannya bukan seperti si dedek emes itu yang berani terus mengambil hatimu dengan mudah. Aku selalu kalah cepatkan dengan wanita yang lain yang menginginkanmu, Mas? Itu sebabnya kau tak pernah bisa mencintaiku!

No comments:

Post a Comment