Glitter Words
[Glitterfy.com - *Glitter Words*]
Glitter Words
[Glitterfy.com - *Glitter Words*]
Glitter Words
[Glitterfy.com - *Glitter Words*]

08 August 2023

MATI-MATIAN AKU MENCINTAIMU BUKAN?

Hai sahabat bloggers.. Lama ya aku tidak nengokin kamu lagi karena aku sibuk dengan malaikat penyembuh luka hatiku, yaitu si cowok ganteng. Malam ini, aku bawa cerita baru. Hatiku rasanya sakit di atas puncak tertinggi. Kecewa bertubi-tubi, marah tapi aku tak mampu meluapkan, menyesal sudah percaya terlalu dalam karena kupikir dia adalah malaikat penyembuh luka dan kenangan yang selama ini kucari bagian paling akhir dari kisah cintaku. Awalnya, aku tak ingin menjadikannya tempat singgah satu-satunya untuk selamanya tetapi cowok ganteng itu mampu mengambil hatiku yang rapuh ketika aku sibuk menikmati kesembuhan luka dan kenanganku. Memilukan sekali nasib perjalanan kisah cintaku ini. Selalu saja tragis dan berujung kepiluan. Andaikan setahun yang lalu saat menjalani masa LDR, cowok ganteng itu tahu kalau hatiku mulai pulih dari rasa sakit level paling tinggi dan berdamai dengan kenangan itu karena dia. Mungkin sekarang tidak sesakit dan sepilu ini? ((: Sayang, setahun berlalu hingga saat ini membuatku kembali seakan membuka luka lama. Momen selalu tidak tepat, itu yang selalu kurasakan. Apa kau tahu bahwa cowok ganteng yang pernah aku ceritakan setahun lalu padamu, meminta aku untuk ketemuan beberapa kali tetapi aku tolak hingga cowok ganteng itu tahu jawaban yang selalu aku berikan? “Halah, paling juga nunggu dulu nanti kalau udah waktunya.” Itulah yang sering aku katakan padanya.. 

Sekarang hampir genap 2 tahun, misteri yang selalu aku takutkan itu datang, mencabik-cabik seluruh hatiku, memeras air mataku, menyiksa batinku. Well, misteri itu beneran datang! Aku gak tahu apa alasan cowok ganteng meminta hatiku dan hidupku untuk bersamanya sedangkan cowok ganteng itu terlihat sulit untuk membuktikan apa yang aku minta? Aku juga tidak tahu alasannya menyembunyikan HP satunya di belakangku, padahal untuk menuju ke jenjang serius itu kejujuran dan keterbukaan harus di bangun dari awal sebagai pondasinya. Entahlah, pemikiran apa yang cowok ganteng itu pikirkan? Andaikan cowok ganteng itu paham akan kekuatan untuk keharmonisan. Berkali-kali aku desak tetap tidak mau berterus-terang. Mataku sudah melihat. Ingatanku juga tajam. Jariku pernah menyentuh benda itu, saat aku sedang memeluknya. Benda itu ada di saku depannya. Aku tetap diam menunggunya untuk berterus-terang karena aku ingin cowok ganteng itu menganggapku tak sekadar kekasih tapi temannya juga. Oh, aku ternyata terlambat menyadarinya. Aku memang tidak mampu memberikan 20% yang cowok ganteng inginkan tapi aku mampu memberikan 80% yang cowok ganteng inginkan. Bahkan aku berusaha diskusi dengannya tetapi nihil. Aku hanya melihat cowok ganteng tidak menyadari kesalahannya dan merasa paling benar sendiri. Rasanya aku ingin terjun ke jurang agar aku dapat benamkan semuanya. Percuma aku berusaha mencari malaikat penyembuh sedangkan malaikat penyembuhku si cowok ganteng itu lebih memilih keinginan 20% yang tidak mampu aku berikan.
Kesetiaan yang selama ini kupertahankan terasa ilusi. Ketulusan yang selama ini aku berikan hanya omong kosong baginya. Bahkan dia tidak menghargai usahaku untuk bertahan, melawan egoku, dan berusaha memaafkan setiap perkataan pedasnya. Ragaku baik-baik saja tetapi otak dan hatiku kembali hancur sehancur-hancurnya. Aku merasa jijik dengan diriku sendiri. Terlalu diam membiarkan mata melihat. Telah banyak yang aku korbankan demi bertahan dengannya karena cowok ganteng menjanjikan aku kesetiaan dan aku sebagai ratu satu-satunya. Kenyataannya, aku harus belajar ikhlas menelan akar kepahitan yang mulai tumbuh menjalar. Bulshit, aku sudah tidak percaya lagi dengan cinta, itu hanya sebatas parfum isi ulang, wangi tapi palsu.
My bloggers.. Aku tidak suka dengan caranya membela diri hanya dengan merasa paling tersakiti dan melemparkan kesalahan. Pecundang! Namun, semua kastil istana yang ku benteng sudah dihancurkan oleh cowok ganteng itu!! Menahan rasa sakit hati, bertahan diatas keegoisannya, menyembunyikan samar-samar pedih, dan berbagai cara untuk sembuhkan luka batinku sendiri. Seakan benar-benar sia-sia. Aku tak tahan lagi harus dengan cara seperti apa? Aku sudah mengemis cinta pun masih tetap hasilnya nihil. Aku bingung harus berteduh di mana, siapa, dan ke mana. Aku lelah menemui pilu hatiku. Hanya diam yang bisa aku lakukan dan memberontak sendiri meluapkan atau menyalahkan diri sendiri.
Air mataku telah kering tetapi hatiku perih tanpa darah. Kenapa sih, aku diberikan diam meski aku tahu segalanya tapi sering disepelekan? Aku muak dengan keadaan itu!! Aku kecewa. Siapa lagi yang akan kupercaya? Apa sesakit ini mencintai dengan ketulusan harus menyembunyikan kenyataan pahit? Aku bisa menerima apa adanya, tapi tidak dengan membiarkan rantai hitam itu terus mengikatnya? Sama aja kalau aku membiarkan rantai hitam itu aku hanya membuat lukaku sendiri lebih lama.
Hai, aku sudah memohon untuk menghapus dan menghentikan itu? Tetapi tidak pernah dilakukan. Apa cowok ganteng itu akan berpikir? Tidak! Cowok ganteng tidak akan berpikir karena cowok ganteng itu sudah membangun monster dalam dirinya sendiri :( Tuan, yang ada aku selalu dimaki-maki, padahal aku tidak pernah menuntut banyak hal darinya. Aku tidak pernah menuntut dibelikan skincare atau tidak menuntut hal lainnya karena aku punya prinsip, yaitu aku ingin menabung dan membangun bersama. Aku sadar posisi. Itulah kasih yang mendidik pribadiku. Bertumbuh dalam kasih bukan bertumbuh menjadi hamba uang. Sayang, aku terlambat menyadarinya bahwa cowok ganteng yang kuanggap malaikat penyembuh lukaku telah memilih yang mampu memberikan keinginan 20% daripada keinginan 80% dariku karena cowok ganteng tidak mau membuktikan apa yang aku minta. Seandainya cowok ganteng berpikir, hal itu bisa berakibat fatal untuk masa depan. Mati-matian kan aku mencintaimu? Hingga aku tak mampu mengendalikan perasaanku dan pusat otakku.
Di kamar penuh tisu, 08 Agustus 2023 jam 01:32.(NJ).