Sejenak aku bersandar
di bahumu dan aku tertawa ria menatap mega – mega hitam yang berarakan. Di sini
di kota perwira ini hadirkan sebuah kisah tentang aku dan dirimu. Pasir putih
yang berkilauan menyambut kehadiranmu penuh canda, tawa dan duka. Hari – hari
kulalui tanpa sepenggal kisah denganmu saja. Semua kurasa begitu indah dan
selalu manis. Sosokmu yang begitu sempurna dimataku dan selalu special untukku.
Gerak – gerik tubuhmu selalu manis, tutur katamu selalu terucap sebuah mantra –
mantra seakan – akan aku terhipnotis olehmu. Pancaran sinar yang begitu dahsyat
itu tersirat di bola matamu yang sangat indah mempesona mampu mengebat – ebat erat
jantung hatiku. Setiap kali bertemu selalu kurasakan debar – debaran yang
menyebar ke segala penjuru.
Bergayut diantara dua
daun jendela, aksara – aksara kian memanah raga ini, kau yang selalu aku
banggakan, selalu ada untuk waktu yang aku butuhkan. Sosokmu yang tak asing
lagi singgah di ruang hati ini. Kau tempatkan di sana, seolah – olah itu ruang
yang cocok untuk tempat peristirahatan. Indah bukan? Sungguh begitu indah. Ku
perhatikan setiap kali gaya bahasamu, satu demi satu semakin menunjukkan sebuah
keindahan. Kau memang tampan, sosokmu tak mudah untuk di cari. Ibaratkan sebuah
permata ataupun mutiara yang sangat berharga itulah sosokmu. Bukan tampanmu
yang kucari saat ini, kau memang jenius dalam setiap hal, action – action yang
kau gebrakkan selalu berbeda. Kamu memang benar – benar ada di ruang hati
kecilku.
No comments:
Post a Comment